SIP News, Bandung Barat, – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Kabupaten Bandung Barat menggelar seminar dan diskusi yang menyoroti peran krusial perempuan dalam mengatasi berbagai masalah sosial di wilayah tersebut. Ketua KPPI KBB, Hj. Eka Maryati, S.H., dengan tegas menyatakan bahwa perempuan politik harus menjadi bagian dari solusi, bukan sekadar pengamat.
Acara yang di gelar di gedung HBS cimareme jumat 31 Oktober 2025 dihadiri oleh 60 peserta dari berbagai kalangan ini menjadi ajang bagi para perempuan politik untuk bertukar pikiran dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam menghadapi isu-isu sosial yang kompleks.
“Ini adalah momentum bagi kita untuk bergerak aktif. Kami ingin perempuan politik di Bandung Barat menjadi garda depan dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan sosial yang ada,” ujar Hj. Eka Maryati dengan penuh semangat.
KPPI Bandung Barat berkomitmen untuk memperkuat sinergi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) serta lembaga-lembaga terkait lainnya. Salah satu fokus utama adalah memberikan pendampingan dan edukasi langsung kepada masyarakat melalui jaringan anggota KPPI di tingkat lingkungan.
“Kami mendorong setiap anggota untuk menjadi agen perubahan di wilayahnya masing-masing. Edukasi sederhana dari pintu ke pintu dapat memberikan dampak besar dalam mencegah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” jelas Hj. Eka.
Lebih lanjut, Hj. Eka menegaskan bahwa keterlibatan perempuan dalam politik bukan hanya tentang meraih kekuasaan, tetapi juga tentang mewujudkan kepedulian sosial. KPPI hadir sebagai wadah bagi perempuan politik untuk menjadi penggerak perubahan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
“Kontribusi kita harus dirasakan langsung oleh masyarakat. Melalui edukasi, pendampingan, dan empati, kita bisa bersama-sama menciptakan Bandung Barat yang lebih baik,” pungkas Hj. Eka Maryati.
Dengan semangat kolaborasi, KPPI Bandung Barat bertekad untuk mencetak lebih banyak perempuan yang berani bersuara, peduli, dan aktif dalam membangun kesejahteraan di lingkungannya.
Aad Subarja
